Surabaya – Enam santri dari MTs Alif Laam Miim, yakni Fahmi (9b) Izaz (8b) Dzulfikar (7a) Mierza (7a) Resa (7a) dan Izyan (7a) menunjukkan semangat luar biasa dalam mengikuti ajang lomba robotik bergengsi TENNOVEX 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh kampus ternama di Surabaya, Institut Teknologi Surabaya (ITS), sebagai bagian dari rangkaian acara Dies Natalis ITS. Perlombaan berlangsung pada 8 November 2025 di Grand City Surabaya, dan diikuti oleh berbagai sekolah menengah dari seluruh penjuru kota.
Keikutsertaan para santri dalam lomba robotik ini menjadi bukti bahwa pendidikan di pesantren tidak hanya berfokus pada penguasaan ilmu agama, tetapi juga memberikan ruang bagi santri untuk berkembang dalam bidang sains dan teknologi. Hal ini sejalan dengan kebutuhan zaman modern, di mana penguasaan teknologi menjadi salah satu kunci penting dalam menghadapi era digital yang semakin maju.
Sebelum mengikuti lomba, para santri telah melakukan persiapan intensif selama kurang lebih satu bulan. Dalam masa persiapan tersebut, mereka belajar tentang dasar-dasar robotika, cara merangkai komponen, serta memahami prinsip kerja robot secara mendalam. Mereka juga dilatih langsung oleh beberapa instruktur robotika berpengalaman, yang dengan sabar membimbing para santri untuk memahami setiap aspek teknis dan logika pemrograman robot.
Menurut salah satu pembimbing dari MTs Alif Laam Miim, kegiatan ini bukan semata-mata tentang kompetisi, melainkan tentang pembentukan karakter, semangat belajar, dan keterampilan abad ke-21. Ia menjelaskan bahwa dengan mengikuti ajang seperti TENNOVEX, para santri dapat belajar berpikir logis, kreatif, dan inovatif. “Menang atau kalah bukan tujuan utama. Yang lebih penting adalah pengalaman dan ilmu yang mereka peroleh dari proses ini,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana bagi santri untuk berinteraksi dengan pelajar dari sekolah lain, bertukar ide, dan memperluas wawasan mereka tentang teknologi. Dengan demikian, mereka tidak hanya belajar di ruang lingkup pesantren, tetapi juga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan dan teknologi yang dinamis.
Ajang TENNOVEX 2025 sendiri merupakan salah satu kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh ITS untuk menumbuhkan minat dan kreativitas generasi muda di bidang teknologi. Acara ini tidak hanya menghadirkan lomba robotik, tetapi juga berbagai pameran inovasi teknologi dari mahasiswa dan peserta lain. Melalui kegiatan ini, ITS berupaya mendorong kolaborasi antara dunia pendidikan, teknologi, dan kreativitas siswa.
Partisipasi santri MTs Alif Laam Miim dalam lomba tersebut menjadi kebanggaan tersendiri bagi pihak sekolah. Mereka membuktikan bahwa santri juga mampu bersaing di bidang teknologi dan memiliki kemampuan untuk berinovasi. Kepala madrasah menyampaikan apresiasinya kepada para santri yang telah berjuang dan menunjukkan dedikasi tinggi. “Kami bangga dengan semangat anak-anak kami. Mereka tidak hanya mendalami ilmu agama, tetapi juga berani menjelajahi dunia teknologi yang menjadi tantangan masa depan,” katanya.
Dengan mengikuti ajang seperti TENNOVEX 2025, para santri MTs Alif Laam Miim diharapkan dapat menjadi generasi muslim yang cerdas, kreatif, dan berdaya saing tinggi. Mereka diharapkan mampu menggabungkan nilai-nilai keislaman dengan kemajuan teknologi, sehingga dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Melalui pengalaman ini, para santri belajar bahwa ilmu agama dan ilmu teknologi bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan dapat berjalan seiring untuk menciptakan generasi yang berakhlak mulia sekaligus unggul di bidang sains dan teknologi. Semangat para santri MTs Alif Laam Miim menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk terus mengembangkan potensi peserta didik di berbagai bidang.

