Rabu, 19 November 2025 menjadi hari yang cukup berbeda bagi para pengurus OSIM MTs Alif Laam Miim Surabaya. Mereka mengikuti kegiatan bertajuk “Digital Kreative” dengan tema “Konten Dakwah Kreatif”, sebuah program pengembangan kreativitas digital yang dirancang khusus untuk membekali santri dengan kemampuan membuat konten positif di era teknologi saat ini. Acara ini berlangsung di aula Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim dan diikuti secara khusus oleh seluruh anggota OSIM.
Menurut Pembina OSIM, Ustadz Ahmad Shofiyyul Mubarok, S.Pd., kegiatan ini merupakan bagian dari upaya madrasah untuk mencetak generasi santri yang tidak hanya cakap dalam ilmu agama, tetapi juga mampu berdakwah melalui media modern. “Santri hari ini perlu mampu mengikuti perkembangan zaman. Dakwah tidak hanya disampaikan melalui mimbar, tetapi juga melalui konten kreatif yang bisa menjangkau banyak orang,” ujar beliau saat membuka kegiatan.
Dalam penyelenggaraannya, OSIM bekerja sama dengan Digital Studentpreneur, sebuah komunitas yang fokus dalam pengembangan kreativitas dan kemandirian digital bagi pelajar. Hadir sebagai pemateri utama, Bapak Setya Ardhianta, seorang praktisi yang sudah bertahun-tahun berkecimpung di dunia Digital Studentpreneur. Beliau berbagi pengalaman sekaligus memberikan pelatihan langsung kepada para peserta.
Kegiatan ini dimulai tepat pukul 08.00 pagi. Suasana aula sudah tampak hidup sejak awal, karena peserta terlihat antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Berbeda dari pelatihan yang bersifat teori saja, program ini dirancang lebih interaktif dan mengajak peserta untuk langsung praktik. Para santri tidak hanya mendengarkan materi, tetapi juga terjun langsung membuat konten.
Materi pertama yang disampaikan adalah cara membuat skrip konten dakwah yang sederhana namun menarik. Peserta diajak belajar bagaimana menyusun pesan yang kuat tetapi tetap mudah dipahami oleh penonton media sosial. Setelah itu, mereka diarahkan untuk melakukan take video, mulai dari teknik pengambilan gambar, sudut kamera, hingga pencahayaan yang tepat agar video terlihat lebih profesional.
Tidak berhenti di situ, peserta juga mempelajari editing dasar serta tips mengolah konten agar layak diunggah di berbagai platform digital seperti Instagram, TikTok, dan website. Bapak Setya menekankan bahwa penggunaan media sosial harus diarahkan ke hal-hal yang positif, salah satunya untuk berdakwah dan menyebarkan nilai-nilai kebaikan.
Suasana makin seru ketika para santri mulai praktek membuat konten kelompok. Ada yang membuat video dakwah singkat, ada yang mencoba membuat storytelling, hingga membuat desain untuk postingan. Aula dipenuhi suara tawa, diskusi kecil, dan semangat belajar yang tinggi.
Menjelang akhir acara, beberapa kelompok diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil karyanya. Para pembina dan pemateri memberikan apresiasi serta masukan untuk penyempurnaan konten. Melalui kegiatan ini, para santri OSIM diharapkan mampu menjadi tim kreator madrasah yang lebih solid dan mampu menghasilkan konten dakwah kreatif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Acara ditutup setelah seluruh rangkaian kegiatan selesai. Walaupun berlangsung hingga siang hari, para peserta tetap terlihat antusias dan puas karena mendapat pengalaman baru yang sangat berharga. Kegiatan “Digital Kreative” ini menjadi langkah nyata MTs Alif Laam Miim dalam menyiapkan generasi santri yang siap berkarya di dunia digital tanpa meninggalkan nilai-nilai dakwah dan akhlakul karimah.




